Tarian Barongsai

Asal – Usul Tarian Barongsai Yang Biasa Di Gunakan Saat Tahun Baru Imlek

Asal – Usul Tarian Barongsai Yang Biasa Di Gunakan Saat Tahun Baru Imlek

Tarian Barongsai

Berkaitan erat dengan budaya etnis Tionghoa. Sempat dilarang, barongsai menjadi kesenian publik yang digemari dan berkembang luas.

Dilansir dari beritague, sepasang singa berdansa atraktif. Satu singa melonjak-lonjakkan kepalanya. Singa satunya lagi, yang memiliki empat kaki, bergerak lebih lincah dan dinamis. Sekali-sekali berdiri dengan dua kaki. Tarian kedua singa semakin energik dengan iringan tabuhan drum dan simbal; membuat penonton riuh dan bergairah.

Begitulah penampilan barongsasi yang selalu menghiasi perayaan “Tahun Baru Cina” atau lazim dikenal dengan sebutan Imlek di mal maupun tempat lazim lainnya. Sebuah energi tarik tersendiri bagi masyarakat untuk menyaksikannya.

Barongsai yakni tarian tradisional Tiongkok dengan memakai sarung yang menyerupai singa. Kesenian yang tak jarang disebut sebagai tarian singa ini terbagi menjadi dua ragam. Singa utara memiliki surai ikal dan berkaki empat. Meski singa selatan yang lincah memiliki sisik dengan jumlah kaki bervariasi antara dua atau empat dan dilengkapi tanduk.

Atraksi barongsai melibatkan gerakan kaki yang menuntut kecepatan, energi, dan keseimbangan kaki pemainnya. Energi tangan juga diperlukan untuk memainkan kepala barongsai atau mengangkat badan sahabat yang di depan. Jadi, bisa dikatakan, atraksi barongsai terfokus pada olah gerak tubuh. Di dalamnya ada elemen tarian, bela diri, dan akrobatik. Gerakannya mengikuti hentakan irama yang diwujudkan oleh pemain musik. expressersanantonio

Filosofi Tari Barongsai

Secara lazim, perayaan Imlek seringkali ditandai dengan penerapan pelbagai atribut berwarna merah maupun kue keranjang. Kecuali itu, peringatan ini juga diramaikan dengan tarian yang sangat familiar, yakni tari barongsai dengan keunikan dan energi tarik yang dimilikinya.

Barongsai yakni tarian yang berasal dari kebudayaan Cina yang umumnya dipertunjukkan di sebagian perayaan besar. Barongsai yakni gambaran wujud singa yang melambangkan energi, keunggulan, dan kebijaksanaan.

Kecuali itu, singa juga dipercaya sebagai hewan yang bercitra bagus. Itulah sebabnya, masyarakat Cina melakukan tari barongsai dengan harapan membawa keberuntungan dan mengusir roh-roh jahat yang mengganggu manusia. Malahan, barongsai juga dipercaya ampuh untuk mendatangkan suasana meriah dan berbahagia.

Tari barongsai umumnya dibawakan oleh dua penari dengan kostum singa yang sudah dihias sedemikian rupa. Penari yang berada di posisi depan akan bertingkah sebagai pengontrol komponen kepala dan tubuh komponen depan singa, meski penari lainnya menjadi tubuh komponen belakang singa tersebut.

Biasanya, kepala singa pada tari barongsai memiliki ukuran yang lebih besar menyerupai naga. Masukan ini layak dengan kebanyakan singa batu atau hanzi yang bisa ditemukan di Cina.

Asal Usul dan Sejarah Nama Barongsai

Tarian tradisional yang satu ini yakni kesenian dan kebudayaan masyarakat Tiongkok yang tak jarang dihadirkan untuk menambah semaraknya perayaan tahun baru Imlek. Di negara asalnya sendiri, kesenian ini dikenal dengan istilah “Wu Shi”. Terbukti, secara internasional lebih populer dengan sebutan “Lion Dance”.

Meski, istilah Barongsai berasal dari Indonesia yang dianggap sebagai cerminan akulturasi antara budaya China (Tiongkok) dan budaya Indonesia.

Istilah “Barong” merujuk pada kesenian di Indonesia, atau tepatnya kesenian boneka Bali yang para penarinya berada dalam kostum. Meski istilah “Sai” berasal dari bahasa Hokkian yang artinya yakni singa.

Tarian Lion Dance atau Wu Shi ini menampakkan bagaimana aksi singa yang dengan lincahnya memperagakan pelbagai gerakan yang ekstrem. Biasanya, tarian ini dimainkan oleh dua orang penari yang berada di dalam kostum mirip singa. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *